Kami hanya punya dinding
untuk bicara
melepaskan hasrat yang terbuku
marah dan kecewa
Katamu, kami tak punya masa depan
keluar dari gua-gua primitif
menuang emosi remaja
dengan pena perasaan
dan cat-cat cacian
Lahir anak muda
di lorong dan jalanan
menjadi ultimatum kepada kehidupan
beri muka atau beri kebebasan
Grafiti adalah suara kami
yang terbentur di dinding kuasa
Kota pun tahu
suara anak muda
lebih kuat daripada taufan
SHAPIAI MUHAMMAD RAMLY
Parit Besar, Batu Pahat.
25 Februari 2011
(Tersiar dalam Mingguan Malaysia 3 April 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar