Senin, 22 Maret 2010

Diam Perlu Perkasa Mentafsir Fikir

Begitulah,
diam perlukan perkasa mentafsir fikir
curang sering bertembung curiga
antara helah terbaik dengan kejahatan terbaik
hukum lebih percaya pada penjara

Bagaimana harus membimbit seraga luka
melihat benar berkaca dusta
melihat terang dengan mata terpejam
Siapakah berada pada waktu yang melaju
sehingga diri ditusuk panah seteru
kesal pun menunda-nunda
bergilir menghidu bebal malu

Tentu ada yang kesenjangan
mencarik-carik baju keheningan
mencari batas siang dan malam

Shapiai Muhammad Ramly
Seri Wangsa, Batu Pahat.
(Mingguan Malaysia, 14 Mac 2010)

Tidak ada komentar: