Jumat, 05 Agustus 2011

Kaca Kebenaran

Menggengam kaca
kebenaran tiada
ketajamannya
menghiris bahagia

Gelas fikiran
kupecahkan
cermin perkiraan
kauhancurkan
seribu wajah keliru

Kaca kebenaran
berbicara lantang
hati terluka
retak resah
menunggu pecah.

Menggenggam kaca
membisikkan cinta amarah
pada tangan berdarah
pada wajah bersalah

Kebenaran berkaca
tegas melukakan
darah muhasabah


Shapiai Muhammad Ramly
Seri Wangsa, Batu Pahat.
(Berita Minggu 24 Julai 2011)

4 komentar:

Zulaiha Paikon mengatakan...

Pemilihan kata-kata yang bernas dan padat dengan makna. Tahniah ayahanda!

Melihat Kesunyataan mengatakan...

Zu,
Terima kasih kerana sudi membaca dan menghayatinya.

Zulaiha Paikon mengatakan...

Ayahanda bukalah blog saya. selepas membaca sajak ayahanda, saya bersemangat untuk mengarang sajak lagi. Komen ye nanti selepas baca.

Melihat Kesunyataan mengatakan...

Zu,
Saya sering juga berkunjung ke blog Anggrek Desa. Kadang-kadang hampa kerana pengisian tiada. Alhamdulillah, baru sempat kembali menjenguk. Ada sajak Pengemis Kata. Memang penulis sajak adalah pengemis kata. Kita mengemis daripada yang Maha Esa.